Saat usiaku 20 tahun lebih rasanya semua orang rasanya terlihat keren kecuali diriku sendiri. Mereka dengan almamater kampus favorit mereka, dengan pasangan mereka. Lalu aku secara tidak sadar mulai menyalahkan beberapa hal di hidupku mengapa tidak berjalan sesuai keinginanku? Dan tak hanya itu aku juga mulai membanding-bandingkan diriku dengan orang lain seperti orang bodoh. Mengapa orang lain bisa melakukannya sedangkan aku tidak? Mengapa orang lain punya aku tidak? Aku terus mempertanyakan semuanya ke diriku sendiri.
Dulu saat aku masih kecil, aku berharap dunia berlalu dengan cepat dan menjadi dewasa. Lulus sekolah setelah itu pergi mencari kerja di kota besar. Kembali ke desa dengan banyak uang dan tidak lupa oleh-oleh yang banyak untuk dibagikan untuk tetangga. Memang manis rasanya jika memang seperti itu. Faktanya tidak semudah itu, jika hidup semudah itu bukannya semuanya berakhir dengan berarti?
Dunia berjalan tak beraturan, banyak hal yang terjadi dan tak terduga. Lingkaran pertemanan semakin menyempit, orang-orang yang aku kenal waktu sekolah tidak membalas balik pesan yang aku kirim seperti dulu. Meski bertemu di jalan bahkan sekarang mereka enggan untuk sekadar bertegur sapa. Mungkin mereka lupa karena mereka pun sama. Mempunyai permasalahan hidupnya masing-masing. Tentu saja aku mengerti.
Menurutku menangis sesekali itu tak apa. Berhenti sesekali juga tak apa. Tidak ada yang memaksamu untuk terus maju. Berceritalah dengan orang terdekatmu. Orang yang kamu percayai. Orang tua, anggota keluarga, sahabat atau mungkin kekasih. Jika pun kamu tidak punya untuk bercerita. Kamu juga bisa menulisnya. Setidaknya itu lebih membuat dirimu lebih baik. Dari pada kau simpan untuk dirimu sendiri dan membuat pikiranmu tidak jernih dalam mengambil keputusan. Seperti sebuah quotes di salah satu film kesukaan di 3 Idiots.
All is Well.
Ciao :3
Komentar
Posting Komentar