Di sini gw mau share pengalaman gw baca buku ini dan adaptasinya ke anime.
Judul: Totto-Chan: The Little Girl at the Window
Penulis: Tetsuko Kuroyanagi
Genre: Literatur anak-anak, Autobiografi, Biografi, Fiksi Autobiografi
Bahasa: Jepang
Sinopsis: Buku ini dimulai ketika ibu dari Totto-chan mengetahui kabar bahwa putrinya dikeluarkan dari sekolah negeri. Ibu Totto-chan menyadari bahwa Totto-chan membutuhkan sekolah yang tidak membatasi kebebasan berekspresi. Dia kemudian mengajak Totto-chan untuk bertemu kepala sekolah di sekolah yang baru, Pak Kobayashi. Mulai saat itu, pertemanan terbentuk antara kepala sekolah dan muridnya.
Buku ini berlanjut untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang dialami Totto-chan, teman-temannya, pelajaran-pelajaran yang diterimanya, dan atmosfer hangat yang ia hirup. Buku ini ditutup dengan peristiwa dimana Tomoe Gakuen terkena bom dari pesawat pembom dan sekolah ini tidak pernah dibangun kembali. Peristiwa ini mengakhiri tahun-tahun Totto-chan sebagai murid di Tomoe Gakuen.
Source: Wikipedia.
Buku ini ga tebal halamannya bahkan ga sampe 300. Buku tentang anak kecil yang dianggap “aneh” di sekolah menurut guru-gurunya. Padahal Totto-chan (nama tokoh utama) tidak jauh beda seperti anak kecil pada umumnya yang ingin selalu tahu bagaimana hal-hal terjadi di dunia ini. Dipaksa pindah karena ketidak sanggupan gurunya. Tentu saja gw ga menyalahkan gurunya. Wkwkwk.Sekolah baru, suasana baru dan teman baru. Di mulai dengan bertemu Mr. Kobayashi yang menurut gw pribadi adalah sosok teladan yang harus di punya setiap sekolah yang ada. Mr. Kobayashi tahu cara bagaimana bersikap dan mengerti anak-anak agar tidak minder dan percaya diri dengan diri mereka sendiri. Benar sosok-sosok yang luar biasa.
Hal yang sangat gw suka adalah buku ini ga butuh lama untuk kita nyantol sama ceritanya. Ceritanya yang ringan dan mudah dibaca.Menurut gw baca ini healing banget karena belom lama habis baca yang agak berat. Lumayan untuk mengisi luang.
Dan dari info bukunya sendiri ini menjadi salah satu buku terlaris di Jepang loh. bahkan sudah menjadi acuan pendidikan untuk di Jepang sendiri. Jadi cocok buat anak sekolah dari pada main tiktok sama main epep yakan. Untuk novelnya ratingnya: 9/10.
Untuk animenya sendiri ga tahu kenapa ratingnya bahkan ga sampai 8/10. Padahal pas baca novelnya gw ga sampai nangis cuma sedih ya sedih. Pas nonton animenya berulang kali dibuat keluar air matanya. Ditambah dengan musiknya jadi tambah sedih. Tentu aja mungkin klo dibandingin dengan novelnya lumayan ada bagian yang dihilangin mayan banyak juga. Mungkin itu yang bikin orang-orang ga begitu suka dengan adaptasi animenya, entahlah. untuk gw pribadi ratinganya: 8.5/10.Gw harap setiap orang kembali membaca. Menonton youtube dan dengerin podcast ga bakal mengantikan manfaat yang diberikan dari baca buku. Apalagi buat orang tua yang ngasih anaknya smartphone. Hell yeah. Good luck. Wewkekwekwkew.
Jangan lupa baca buku yah!
Komentar
Posting Komentar